surat ini saya copy-paste dri www.bangwinet.com......
RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF.
Prita Mulyasari – suaraPembaca
Jakarta – Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan.
Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandard International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus.
Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr Indah (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.
dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.
Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien.
Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal.
Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul.
Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja.
Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk memberikan obat berupa suntikan lagi. Saya tanyakan ke dokter tersebut saya sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara. Saya dipasangkan kembali infus sebelah kanan dan kembali diberikan suntikan yang sakit sekali.
Malamnya saya diberikan suntikan 2 ampul sekaligus dan saya terserang sesak napas selama 15 menit dan diberikan oxygen. Dokter jaga datang namun hanya berkata menunggu dr H saja.
Jadi malam itu saya masih dalam kondisi infus. Padahal tangan kanan saya pun mengalami pembengkakan seperti tangan kiri saya. Saya minta dengan paksa untuk diberhentikan infusnya dan menolak dilakukan suntikan dan obat-obatan.
Esoknya saya dan keluarga menuntut dr H untuk ketemu dengan kami. Namun, janji selalu diulur-ulur dan baru datang malam hari. Suami dan kakak-kakak saya menuntut penjelasan dr H mengenai sakit saya, suntikan, hasil lab awal yang 27.000 menjadi revisi 181.000 dan serangan sesak napas yang dalam riwayat hidup saya belum pernah terjadi. Kondisi saya makin parah dengan membengkaknya leher kiri dan mata kiri.
dr H tidak memberikan penjelasan dengan memuaskan. Dokter tersebut malah mulai memberikan instruksi ke suster untuk diberikan obat-obatan kembali dan menyuruh tidak digunakan infus kembali. Kami berdebat mengenai kondisi saya dan meminta dr H bertanggung jawab mengenai ini dari hasil lab yang pertama yang seharusnya saya bisa rawat jalan saja. dr H menyalahkan bagian lab dan tidak bisa memberikan keterangan yang memuaskan.
Keesokannya kondisi saya makin parah dengan leher kanan saya juga mulai membengkak dan panas kembali menjadi 39 derajat. Namun, saya tetap tidak mau dirawat di RS ini lagi dan mau pindah ke RS lain. Tapi, saya membutuhkan data medis yang lengkap dan lagi-lagi saya dipermainkan dengan diberikan data medis yang fiktif.
Dalam catatan medis diberikan keterangan bahwa bab (buang air besar) saya lancar padahal itu kesulitan saya semenjak dirawat di RS ini tapi tidak ada follow up-nya sama sekali. Lalu hasil lab yang diberikan adalah hasil thrombosit saya yang 181.000 bukan 27.000.
Saya ngotot untuk diberikan data medis hasil lab 27.000 namun sangat dikagetkan bahwa hasil lab 27.000 tersebut tidak dicetak dan yang tercetak adalah 181.000. Kepala lab saat itu adalah dr M dan setelah saya komplain dan marah-marah dokter tersebut mengatakan bahwa catatan hasil lab 27.000 tersebut ada di Manajemen Omni. Maka saya desak untuk bertemu langsung dengan Manajemen yang memegang hasil lab tersebut.
Saya mengajukan komplain tertulis ke Manajemen Omni dan diterima oleh Og(Customer Service Coordinator) dan saya minta tanda terima. Dalam tanda terima tersebut hanya ditulis saran bukan komplain. Saya benar-benar dipermainkan oleh Manajemen Omni dengan staff Og yang tidak ada service-nya sama sekali ke customer melainkan seperti mencemooh tindakan saya meminta tanda terima pengajuan komplain tertulis.
Dalam kondisi sakit saya dan suami saya ketemu dengan Manajemen. Atas nama Og (Customer Service Coordinator) dan dr G (Customer Service Manager) dan diminta memberikan keterangan kembali mengenai kejadian yang terjadi dengan saya.
Saya benar-benar habis kesabaran dan saya hanya meminta surat pernyataan dari lab RS ini mengenai hasil lab awal saya adalah 27.000 bukan 181.000. Makanya saya diwajibkan masuk ke RS ini padahal dengan kondisi thrombosit 181.000 saya masih bisa rawat jalan.
Tanggapan dr G yang katanya adalah penanggung jawab masalah komplain saya ini tidak profesional sama sekali. Tidak menanggapi komplain dengan baik. Dia mengelak bahwa lab telah memberikan hasil lab 27.000 sesuai dr M informasikan ke saya. Saya minta duduk bareng antara lab, Manajemen, dan dr H. Namun, tidak bisa dilakukan dengan alasan akan dirundingkan ke atas (Manajemen) dan berjanji akan memberikan surat tersebut jam 4 sore.
Setelah itu saya ke RS lain dan masuk ke perawatan dalam kondisi saya dimasukkan dalam ruangan isolasi karena virus saya ini menular. Menurut analisa ini adalah sakitnya anak-anak yaitu sakit gondongan namun sudah parah karena sudah membengkak. Kalau kena orang dewasa laki-laki bisa terjadi impoten dan perempuan ke pankreas dan kista.
Saya lemas mendengarnya dan benar-benar marah dengan RS Omni yang telah membohongi saya dengan analisa sakit demam berdarah dan sudah diberikan suntikan macam-macam dengan dosis tinggi sehingga mengalami sesak napas. Saya tanyakan mengenai suntikan tersebut ke RS yang baru ini dan memang saya tidak kuat dengan suntikan dosis tinggi sehingga terjadi sesak napas.
Suami saya datang kembali ke RS Omni menagih surat hasil lab 27.000 tersebut namun malah dihadapkan ke perundingan yang tidak jelas dan meminta diberikan waktu besok pagi datang langsung ke rumah saya. Keesokan paginya saya tunggu kabar orang rumah sampai jam 12 siang belum ada orang yang datang dari Omni memberikan surat tersebut.
Saya telepon dr G sebagai penanggung jawab kompain dan diberikan keterangan bahwa kurirnya baru mau jalan ke rumah saya. Namun, sampai jam 4 sore saya tunggu dan ternyata belum ada juga yang datang ke rumah saya. Kembali saya telepon dr G dan dia mengatakan bahwa sudah dikirim dan ada tanda terima atas nama Rukiah.
Ini benar-benar kebohongan RS yang keterlaluan sekali. Di rumah saya tidak ada nama Rukiah. Saya minta disebutkan alamat jelas saya dan mencari datanya sulit sekali dan membutuhkan waktu yang lama. LOgkanya dalam tanda terima tentunya ada alamat jelas surat tertujunya ke mana kan? Makanya saya sebut Manajemen Omni pembohon besar semua. Hati-hati dengan permainan mereka yang mempermainkan nyawa orang.
Terutama dr G dan Og, tidak ada sopan santun dan etika mengenai pelayanan customer, tidak sesuai dengan standard international yang RS ini cantum.
Saya bilang ke dr G, akan datang ke Omni untuk mengambil surat tersebut dan ketika suami saya datang ke Omni hanya dititipkan ke resepsionis saja dan pas dibaca isi suratnya sungguh membuat sakit hati kami.
Pihak manajemen hanya menyebutkan mohon maaf atas ketidaknyamanan kami dan tidak disebutkan mengenai kesalahan lab awal yang menyebutkan 27.000 dan dilakukan revisi 181.000 dan diberikan suntikan yang mengakibatkan kondisi kesehatan makin memburuk dari sebelum masuk ke RS Omni.
Kenapa saya dan suami saya ngotot dengan surat tersebut? Karena saya ingin tahu bahwa sebenarnya hasil lab 27.000 itu benar ada atau fiktif saja supaya RS Omni mendapatkan pasien rawat inap.
Dan setelah beberapa kali kami ditipu dengan janji maka sebenarnya adalah hasil lab saya 27.000 adalah fiktif dan yang sebenarnya saya tidak perlu rawat inap dan tidak perlu ada suntikan dan sesak napas dan kesehatan saya tidak makin parah karena bisa langsung tertangani dengan baik.
Saya dirugikan secara kesehatan. Mungkin dikarenakan biaya RS ini dengan asuransi makanya RS ini seenaknya mengambil limit asuransi saya semaksimal mungkin. Tapi, RS ini tidak memperdulikan efek dari keserakahan ini.
Sdr Og menyarankan saya bertemu dengan direktur operasional RS Omni (dr B). Namun, saya dan suami saya sudah terlalu lelah mengikuti permainan kebohongan mereka dengan kondisi saya masih sakit dan dirawat di RS lain.
Syukur Alhamdulilah saya mulai membaik namun ada kondisi mata saya yang selaput atasnya robek dan terkena virus sehingga penglihatan saya tidak jelas dan apabila terkena sinar saya tidak tahan dan ini membutuhkan waktu yang cukup untuk menyembuhkan.
Setiap kehidupan manusia pasti ada jalan hidup dan nasibnya masing-masing. Benar. Tapi, apabila nyawa manusia dipermainkan oleh sebuah RS yang dipercaya untuk menyembuhkan malah mempermainkan sungguh mengecewakan.
Semoga Allah memberikan hati nurani ke Manajemen dan dokter RS Omni supaya diingatkan kembali bahwa mereka juga punya keluarga, anak, orang tua yang tentunya suatu saat juga sakit dan membutuhkan medis. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti yang saya alami di RS Omni ini.
Saya sangat mengharapkan mudah-mudahan salah satu pembaca adalah karyawan atau dokter atau Manajemen RS Omni. Tolong sampaikan ke dr G, dr H, dr M, dan Og bahwa jangan sampai pekerjaan mulia kalian sia-sia hanya demi perusahaan Anda. Saya informasikan juga dr H praktek di RSCM juga. Saya tidak mengatakan RSCM buruk tapi lebih hati-hati dengan perawatan medis dari dokter ini.
Salam,
Prita Mulyasari
Alam Sutera
*Tulisan ini bertautan dengan tulisan Hitam-Putih
Nah...tulisan diatas adalah curahan hati bu Prita terhadap rumah sakit tersebut...sedikit takjub...tapi apa salah kalau seseorang mengungkap isi hatinya...untuk kebenaran tentang rumah sakit ini pun aku tidak tahu, hanya Allah dan pihak yang bersangkutan yang tahu. tapi apa pantes dia di penjara karena hal ini?????uuuhhh....aku pusing dengan Indonesia...!!!hehehehe....
hehehe...semangat ya buat ibu...!!!!tetap berjuang...n SEMANGAT...!!!!!
Hmmm...Di PenJaRa KaRenA EmaiL....????
AiR BraNd...????
Mereka lahir tanggal 9 Mei 2009...hmmm...tergolong muda ya????mereka menamai nama mereka Air Brand(advertising community), mereka ini adalah komunitas iklan yang pertama kali didirikan oleh mahasiswa di Malang...waw...idenya sapa seh????mereka terdiri dari 16 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mereka semua berasal dari ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, tau ga sohib apa yang mereka lakukan saat umur mereka seumur jagung neh....???hmm...mereka membuat suatu kampanye Lingkungan Hidup yang dilakukan pada tanggal 5 Juni silam...mereka melakukan hal itu sekaligus memperkenalkan komunitas mereka...wuihh..apa yang terjadi...dalam sekejap mereka mengundang perhatian banyak orang...dengan gaya ciri khas mereka yang masih terlihat anak-anak. sampai-sampai mereka berhasil mengisi di salah satu rubrik sebuah koran ternama di Malang yaitu Malang Post....huhhh...keren!!!!ada lagi nih..sebagai tanda bahwa Air Brand telah berdiri mereka menanam pohon di kampus...uhh...hebat..kalau pohon itu layu..maka layulah kekuatan mereka...tapi kalau pohon tersebut tumbuh dengan baik...maka hubungan mereka pun masih baik...ya kemungkinannya seperti itulah...!!!standing applause deh wat mereka...n kasih 2 jempol wat mereka...!!!!Qt intip dikit yukz perjalanan mereka...!!!!
Nah...yang membawa ide Air Brand ini adalah salah satu dari personil Air Brand itu sendiri, sekarang dia dinamai dengan Community Director, ya bisa dipanggil CD lah...CD ne membawa berita dari Jogja, jd dia mempresentasikan ide dia ke teman2 terdekatnya, lalu menarik beberapa orang yang difikir mempunyai kemampuan dibidang iklan, design, dan ide. Air Brand ne adalah anak dari Jogja.
Nah...law mau tau lebih jelas tentang Air Brand malang....kunjungi aja di facebook Air Brand Malang....atau blog di www.airbrandindonesia.com...
Terus exis ya Air Brand...tetep berjuang n SEMANGAT....!!!!
Apa seh Multi Level Marketing tuch?????
Promotor (upline) biasanya adalah anggota yang sudah mendapatkan hak keanggotaan terlebih dahulu, sedangkan bawahan (downline) adalah anggota baru yang mendaftar atau direkrut oleh promotor. Akan tetapi, pada beberapa sistem tertentu, jenjang keanggotaan ini bisa berubah-ubah sesuai dengan syarat pembayaran atau pembelian tertentu.
Komisi yang diberikan dalam pemasaran berjenjang dihitung berdasarkan banyaknya jasa distribusi yang otomatis terjadi jika bawahan melakukan pembelian barang. Promotor akan mendapatkan bagian komisi tertentu sebagai bentuk balas jasa atas perekrutan bawahan
Masalah di dalam pemasaran berjenjang sering terjadi bila sistem komisi menjurus pada permainan uang. Biaya keanggotaan bawahan secara virtual telah dibagikan menjadi komisi promotor sementara harga barang menjadi terlalu mahal untuk menutupi pembayaran komisi kepada promotor. Dalam jangka panjang, hal ini membuat komisi menjadi tidak seimbang, di mana komisi telah melebihi harga barang dikurangi harga produksi.
Hal ini tentu akan membuat membuat konsumen di tingkat tertinggi mendapatkan harga termurah atau bahkan mendapatkan keuntungan bila mengetahui cara mengolah jaringannya, sedangkan konsumen yang baru bergabung mendapatkan kerugian secara tidak langsung karena mendapatkan harga termahal tanpa mendapatkan komisi atau komisi yang didapatkan tidak sesuai dengan usaha yang telah dilakukan sehingga akhirnya anggota baru tersebut terangsang untuk mencari konsumen baru agar mendapat komisi yang bisa menutupi kerugian virtual yang ditanggungnya.
Dewasa ini, telah berkembang sistem pemasaran viral yang merupakan salah satu bagian model pemasaran berjenjang. Beberapa hal yang membedakan antara lain:
- Tidak ada bonus perekrutan karena bebas biaya bergabung.
- Produk yang dipasarkan merupakan produk dinamis, misalnya pulsa telepon seluler.
- Bonus hanya diperoleh dengan adanya pemesanan berulang.
- Harga produk lebih murah atau hampir sama dengan harga pasar konvensional.
- Komisi atau bonus tiap transaksi yang dilakukan relatif kecil.
- Bonus akan signifikan pada jaringan yang besar.
Oleh
Syaikh Abu Usamah Salim bin Ied Al-Hilali
Banyak pertanyaan seputar bisnis yang banyak diminati oleh khalayak ramai. Yang secara umum gambarannya adalah mengikuti program piramida dalam system pemasaran, dengan setiap anggota harus mencari anggota-anggota baru dan demikian terus selanjutnya. Setiap anggota membayar uang pada perusahaan dengan jumlah tertentu dengan iming-iming dapat bonus, semakin banyak anggota dan semakin banyak memasarkan produknya maka akan semakin banyak bonus yang dijanjikan.
Sebenarnya kebanyakan anggota Multi Level Marketing [MLM] ikut bergabung dengan perusahaan tersebut adalah karena adanya iming-iming bonus tersebut dengan harapan agar cepat kaya dengan waktu yang sesingkat mungkin dan bukan karena dia membutuhkan produknya. Bisnis model ini adalah perjudian murni, karena beberapa sebab berikut ini, yaitu :
[1]. Sebenarnya anggota Multi Level Marketing [MLM] ini tidak menginginkan produknya, akan tetapi tujuan utama mereka adalah penghasilan dan kekayaan yang banyak lagi cepat yan akan diperoleh setiap anggota hanya dengan membayar sedikit uang.
[2]. Harga produk yang dibeli sebenarnya tidak sampai 30% dari uang yang dibayarkan pada perusahaan Multi Level Marketing [MLM].
[3]. Bahwa produk ini biasa dipindahkan oleh semua orang dengan biaya yang sangat ringan, dengan cara mengakses dari situs perusahaan Multi Level Marketing [MLM] ini di jaringan internet.
[4]. Bahwa perusahaan meminta para anggotanya untuk memperbaharui keanggotaannya setiap tahun dengan diiming-imingi berbagai program baru yang akan diberikan kepada mereka.
[5]. Tujuan perusahaan adalah membangun jaringan personil secara estafet dan berkesinambungan. Yang mana ini akan menguntungkan anggota yang berada pada level atas (Up Line) sedangkan level bawah (Down Line) selalu memberikan nilai point pada yang berada di level atas mereka.
Berdasarkan ini semua, maka system bisnis semacam ini tidak diragukan lagi keharamannya, karena beberapa sebab yaitu :
[1]. Ini adalah penipuan dan manipulasi terhadap anggota
[2]. Produk Multi Level Marketing [MLM] ini bukanlah tujuan yang sebenarnya. Produk itu hanya bertujuan untuk mendapatkan izin dalam undang-undang dan hukum syar'i.
[3]. Banyak dari kalangan pakar ekonomi dunia sampai pun orang-orang non muslim meyakini bahwa jaringan piramida ini adalah sebuah permainan dan penipuan, oleh karena itu mereka melarangnya karena bisa membahayakan perekonomian nasional baik bagi kalangan individu maupun bagi masyarakat umum
Berdasarkan ini semua, tatkala kita mengetahui bahwa hukum syar'i didasarkan pada maksud dan hakekatnya serta bukan sekedar polesan lainnya. Maka perubahan nama sesuatu yang haram akan semakin menambah bahayanya karena hal ini berarti terjadi penipuan pada Allah dan RasulNya [1], oleh karena itu system bisnis semacam ini adalah haram dalam pandangan syar'i.
Kalau ada yang bertanya : Bahwasanya bisnis ini bermanfaat bagi sebagian orang. Jawabnya ; Adanya manfaat pada sebagian orang tidak bisa menghilangkan keharamannya, sebagaimana di firmankan oleh Allah Ta'ala.
Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah : Pada hakekatnya itu terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya [Al-Baqarah : 219]
Tatkala bahaya dari khamr dan perjudian itu lebih banyak daripada menfaatnya, maka keduanya dengan sangat tegas diharamkan.
Kesimpulannya :
Bisnis Multi Level Marketing [MLM] ini adalah alat untuk memancing orang-orang yang sedang mimpi di siang bolong menjadi jutawan. Bisnis ini adalah memakan harta manusia dengan cara yang bathil, juga merupakan bentuk spekulasi. Dan spekulasi adalah bentuk perjudian.
KeceRdAsaN EmoSi ( EQ )
nah...banyak contoh di Indonesia....yah..di sekitar kita lah bahwa orang yang memiliki ilmu tinggi tuch ga berarti sukses loch......bahkan orang yang berpendidikan formal lebih rendah, ternyata lebih berhasil didunia pekerjaan...ya ga????
sekarang nech banyak orang yang berpendidikan yang yach...tampangnya cukup menjanjikan lah...sering mengalami kemandekan dalam kariernya....lebih buruk lagi, mereka tersingkir akibat rendahnya kecerdasan emosi mereka. menurut survei masional di negara Amerika tentang apa yang diinginkan oleh para pemberi kerja.
1. keterampilan teknik tidak seberapa penting bila dibandinakan dengan keterampilan dasar untuk beradaptasi (belajar) dalam pekerjaan.
2. kemampuan mendengar dan berkomunikasi secara lisan, adaptasi, kreativitas, ketahanan mental terhadap kegagalan, kepercayaan diri, motivasi, kerjasama tim serta keinginan memberi kontribusi terhadap perusahaan.
EQ adalah kemampuan untuk merasa. kunci kecerdasan emosi adalah pada kejujuran pada suara hati. nah...ada nech 3 pertanyaan yang seharusnya perlu diajukan....apakah anda jujur pada diri sendiri???? seringkah anda tidak menghiraukannya????? seberapa cermat anda merasakan perasaan terdalam pada diri anda?????
Maka, suara hatilah yang seharusnya dijadikan pusat prinsip yang mampu memberi rasa aman, pedoman, kekuatan serta kebijaksanaan. Nah....bagaimana cara untuk memperoleh dan mengenal suara sejati itu......?????
dikutip dari buku ESQ penulis Ary Ginanjar Agustian
Ne CeRiTa TenTanG AsMa NadiA
Klian tw ga tentang Asma Nadia??????Hmmm....saya salah satu fans beliau loch......saya menyukai buku-buku karangan beliau, dari yang fiksi maupun nonfiksi....
Tau gak bukunya yang berjudul Jangan Jadi Muslimah Nyebelin?????wah....itu salah satu buku nonfiksi yang menggugah....dari situ saya belajar menjadi muslimah....yah meskipun belum seratus persen....hehehehe....namanya juga belajar...ya ga?????
Hmmm....nama asli Asma NAdia adalah Asmarani Rosalba. beliau lahir di Jakarta tahun 1972...Hmmm....masih muda dunkz......!!!!!Sekarang nech, beliau dikenal sebagai Ketua Forum Lingkar Pena, suatu perkumpulan yang ikut dibidaninya untuk membantu penulis-penulis muda. Ia juga menjadi Ketua Yayasan Lingkar Pena, dan manajer Lingkar Pena Publishing House. Karena karya-karyanya ia pernah mendapat berbagai penghargaan. beliau gak cuma bisa menulis loch....tapi juga sering diminta untuk memberikan materi dalam berbagai loka karya yang berkaitan dengan penulisan maupun tentang keperempuanan.....Wah....hebat banget yach....!!!!!!
Asma Nadia aktif menulis dan mempublikasi karyanya semenjak ia lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Jakarta. Sasarannya adalah berbagai majalah keislaman. Ia juga menulis lirik sejumlah lagu loch, misalnya yang dinyanyikan oleh kelompok Snada. Yang mana ya lagunya....?????
Nah tw ga...Profilnya tuch pernah dimuat dalam buku Profil Perempuan Pengarang, Peneliti dan Penerbit di Indonesia (editor Korrie Layun Rampan, 2000). N Dua cerpennya masuk dalam antologi kumpulan cerpen terbaik majalah Annida: Merajut Cahaya (Pustaka Annida). Hebat bangetz ya???? Asma Nadia juga sempat mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam, workshop penulisan novel yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara (MASTERA), dan diundang mengisi acara workshop penulisan yang diadakan ICMI ORSAT Cairo. Kapan ya bisa sukses kayak beliau.....Mimpi kali yeeee.......
Owh ya...pengen deh bisa langsung ketemu...bisa tanya banyak hal....n bisa foto bareng ma beliau (NaeZizzz)hehehe...pasti dech senang banget....!!!!!
apa seh menurutmu tentang pemahaman hijab di dunia remaja?????
seperti yang kita tahu di sekang ini, banyak wanita muslimah atau laki-laki muslim sering menyalah gunakan arti hijab itu sendiri.... contohnya,banyak remaja muslim tidak menjaga hijabnya dengan lawan jenisnya, tidak bisa dipungkiri,mungkin memang susah menjauhi itu semua tanpa iman dan keyakinan yang benar-benar kuat. banyak wanita muslim yang menutupi auratnya dengan memakai jilbab ta[i berhubungan laki-laki juga tidak terkendali....banyak kok yang sadar akan hal itu....tapi mau bagaimana kalau memang godaannya begitu berat. kalau wanita dengan jilbab diatas dada atau kata orang banyak "jilbab babi",hehehe....mungkin kebanyakan orang biasa saja jika hijabnya tidak terlalu kuat. tapi, kalau wanita dengan jilbab panjang hingga lutut, jika kita melihat mereka dekat dengan lawan jenisnya atau jalan bareng mungkin kita akan berfikir "mereka tu dah mukhrim lom ya????", pastinya kita ragu kalau mereka melakukan hal yang sama dengan remaja lainnya. maka dari itu,pandangan orang tentang jilbab sudah mulai pudar, yang dulunya orang berfikir 'mana mungkin seh berjilbab kelakuannya seperti itu?'....nah, mungkin orang dah biasa jika yang berperilaku itu memakai jilbab yang biasa saja....tapi belum kan dengan orang yang berjilbab besar atau jilbaber... Nah...untuk remaja muslim yang mempertahankan jilbab panjangnya,buatlah orang tidak memandang rendah tentang jilbab kalian....okeyz.....